Untuk memantau pelaksanaan Program Genting Angsa Kapanewon Srandakan melaksanakan monitoring dan evaluasi Kamis (19/9/2024) bertempat di Aula Kapanewon Srandakan. Monitoring dan evaluasi dilakukan dalam bentuk Lokakarya Mini Puskesmas, dimana peserta monitoring evaluasi terdiri dari Forkompinkap, Lurah, PKK, Kamituwo, Kader dari 44 Posyandu se-Kapanewon Srandakan.
Disampaiakan oleh Panewu Anom Karjiyem, S. Si.T, S. Pd, M. Kes. selaku Ketua Tim Genting Angsa. Hasil evaluasi upaya Pencegahan Stunting adalah sebagai berikut :
1. Gerakkan distribusi Tablet Tambah Darah (TTD) ke sekolah SMP dan SMA se Kapanewon Srandakan tercapai 100 %;
2. Gerakan Bimbingan Perkawinan terlaksana dengan kehadiran calon temanten 100%;
3. Parenting Pola Asuh anak PAUD oleh Psikolog Puskesmas berjalan lancar kehadiran orang tua 100% terjadi interaksi positif dengan diskusi peramasalahan Pola asuh untuk menuju pengasuhan positif.
Hasil Evaluasi Intervensi Gizi pada implementasi Penggerakkan Pemberian PMT Balita stunting dalam target 90 hari baru bejalan kurang lebih 45 hari dengan hasil evaluasi :
1. Grafik Status gizi setelah diintervensi berdasar BB/U
2. Terjadi Paenurunan anak kurang Gizi dengan Indikator BB/U
3. Berkurangnya anak BB kurang sangat kurang, bertambahnya prosentase anak dengan BB Normal.
Kesimpulan :
Pemberian PMT mampu memberikan tambahan kalori , ditandai dengan meningkatnya BB anak. Penurunan Balita terindikasi Stunting belum signifikan, Berkurangnya anak pendek, Bertambahnya persentase anak sangat pendek. Pemberian PMT mampu memberikan tambahan kalori, namun belum signifikan untuk menambah tinggi badan anak. PMT sebagian digunakan sebagai bahan makanan pengganti bukan tambahan. Dalam kasus anak sakit sehingga penyerapan nutrisi kurang masksimal. Persentasi Gizi Buruk naik ( 1 Balita ) karena sakit, Persentase gizi kurang turun ada kenaikan intake kalori, Persentase gizi baik naik, Ada kenaikan signifikan signifikan status gizi dengan indikoator BB/TB dengan diberikannya PMT Protein.
Penanggulangan dan Pencegahan stunting dengan makanan tambahan optimal diberikan untuk anak usia 6 sd 23 bulan. Motivasi perubahan perilaku menjadi konsentrasi utama untuk penanggulangan stunting. Perlu mengkaji ulang penyebab kejadian stunting dengan menganalisa faktor resiko remaja putri, ibu hamil, ibu nifas, bayi BBLR dan Calon Temanten beresiko.
(sri)