Profil

 

Profil Kapanewon Srandakan digambarkan sebagai berikut 

Kantor Kapanewon Srandakan berkedudukan di : Jl. Raya Srandakan Km. 1 Trimurti, Srandakan Bantul, Kode Pos.55762- Tlp. (0274) 6464865

Wilayah Administrasi

Wilayah Administrasi Kapanewon Srandakan memiliki luas wilayah 18,32 km2. Kapanewon Srandakan terdiri dari 2 Kalurahan, 43 Padukuhan, 255 RT. Kalurahan Poncosari 11,86 km2 dan Kalurahan trimurti (6,46 km2). Terletak pada Bujur 110 14’46” dan Lintang  07 56’20”.

 

Kondisi Geografis

 Wilayah Kapanewon Srandakan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :

  • Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Progo;
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kapanewon Pandak dan Sanden;
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia;
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Progo

Secara geografis Kapanewon Srandakan terletak di zona barat daya Kabupaten Bantul. Kondisi wilayah Kapanewon Srandakan umumnya berupa dataran rendah.

Wilayah Kapanewon Srandakan dalam Rencana Pola Ruang Kabupaten Bantul sebagai Kawasan Perlindungan setempat yang meliputi kawasan sempadan sungai dan kawasan sempadan pantai. Kawasan sempadan sungai di Kabupaten terdapat di kedua kalurahan yang berada di sisi timur Sungai Progo, sedangkan sempadan pantai berada di wilayah Kalurahan Poncosari yang memiliki garis pantai di sisi selatan. Dengan posisi geografis tersebut wilayah Kapanewon Srandakan ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana banjir dan gelombang pasang. Sedangkan dari segi Kawasan Budidaya meliputi kawasan pertanian lahan basah, kawasan peruntukan perikanan tangkap, pertambangan galian c (pasir dan sirtu), kawasan peruntukan pariwisata alam Kuwaru dan Pandansimo.

Penduduk

Jumlah keseluruhan penduduk Kapanewon Srandakan adalah 30.631 jiwa dengan kepadatan penduduk sebanyak 3.910 jiwa/km2. Adapun jumlah penduduk laki-laki 15.286 jiwa dan penduduk perempuan 15.713 jiwa.

Adat Istiadat

Masyarakat Kapanewon Srandakan masih sangat menjunjung tinggi adat istiadat warisan leluhur. Beberapa adat istiadat yang masih dilestarikan oleh masyarakat sampai saat ini diantarannya :

1. Grebeg Bakdo Mangiran

Grebeg Bakdo Mangiran merupakan Upacara adat unggulan Kalurahan Trimurti. Upacara adat ini dilaksanakan rutin setiap tanggal 1 Syawal setiap tahunnya setelah umat muslim menjalankan ibadah puasa pada bulan suci ramadhan. Upacara adat ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan tradisi dengan adanya kirab prajurit dan gunungan dari Joglo Mangiran ke Makam Caturloyo Mangiran.

2. Nyadran/ Ruwahan

Upacara Adat Nyadran masih sering dilaksanakan, biasanya dilaksanakan pada Bulan Ruwah dengan tujuan untuk mendoakan arwah leluhur, selain itu sebagai sarana silaturahmi antar masyarakat. Upacara Adat Nyadran diisi dengan kegiatan kenduri di Balai dusun atau los makam dan juga kegiatan tirakatan.

3. Wiwitan

Upacara Adat Wiwitan bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur atas diberinya hasil panen yang melimpah. Biasanya dilaksanakan setiap menjelang panen raya padi di wilayah persawahan.

4. Merti Dusun

Beberapa Pedukuhan di wilayah Srandakan masih melaksanakan Upacara Adat Merti Dusun. Merti dusun bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada yang Maha Kuasa atas diberikannya ketentraman dalam hidup bermasyarakat. Kegiatan merti dusun diantaranya pertunjukan kesenian, Bergodo, sesaji, kenduri, dll.

5. Tirakatan 1 Suro

Memperingati tahun baru Islam dengan tirakatan dan dzikir bersama masyarakat. Dilaksanakan setiap tanggal 1 Muharom.

6. Upacara Kehamilan (Ngliman, Mitoni/Tingkep)

Upacara Kehamilan dilakukan secara pribadi, diperingati disaat ada anggota keluarga yang mengandung/hamil sebagai wujud rasa syukur diberikan keselamatan saat mengandung.

7. Kenduri Brokohan, Puputan, Selapanan

Upacara ungkapan rasa syukur (slametan) atas diberi keturunan dengan kegiatan kenduri.

8. Upacara Kematian (Bedah Bumi, Sur tanah, 3 hari, 7 Hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun, 2 tahun/peling, 1000 hari, nyandi.

9. Sedekah laut

merupakan tradisi yang dilakukan setahun sekali oleh masyarakat pesisir khususnya nelayan. Sedekah laut dilaksanakan sebagai rasa syukur atas hasil yang diperoleh nelayan dari menangkap ikan laut serta berdoa agar hasil dalam menangkap ikan akan selalu melimpah dan diberi keselamatan ketika berkerja. Dusun Ngentak merupakan dusun yang masih melestarikan adat ini. Selain sebagai upacara, sedekah laut juga dijadikan sebagai sarana hiburanrakyat.

Wisata Alam / Buatan

            1. Pantai Pandan Simo

Pantai ini berada di desa Poncosari, Kapanewon Srandakan kurang lebih 30 km dari Yogyakarta ke arah selatan. Terletak bersebelahan dengan Muara Sungai Progo, merupakan pantai paling barat dari deretan pantai Selatan yang masuk wilayah Kabupaten Bantul. Deburan ombak yang besar dan liar dengan kelengkungan ombak yang tajam, suasana mistis yang masih kental dengan banyaknya petilasan yang keramat, hiruk-pikuk nelayan melawan melawan ganasnya ombak merupakan gaya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain panorama pantai yang sangat indah, di Pantai Pandansimo juga terdapat objek wisata Ziarah dan tradisi. Salah satu hal yang dapat menarik minat wisatawan adalah disini wisatawan dapat berbelanja ikan laut langsung dari nelayan lokal.  

 2. Pantai Baru

Pantai ini hanya berjarak 500 m ke arah timur dari pantai Pandansimo. Suasana pantai yang teduh karena dinaungi oleh banyak pohon cemara udang disepanjang pantai. Menjadikan pantai ini asyik untuk bercengkerama anggota keluarga yang datang ke sini. Selain pantainya yang teduh, di sini juga terdapat 50 kincir angin sebagai pembangkit tenaga listrik. Seperti pantai Depok, di pantai Baru juga terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI), sehingga wisawatan dapat berbelanja ikan laut yangbaru ditangkap, baik untuk dimasak langsung dimakan ataupun dibawa pulang.

               3. Pantai Kuwaru

Pantai ini berjarak 500-600 m dari pantai Baru ke arah timur. Suasana tepi pantainya juga teduh karena ditumbuhi banyak cemara udang. Mereka yang berwisata ke sini juga dapat menikmati berkendaraan ditepi pantai dengan sepeda motor roda empat APV. Bagi anak-anak, di sini juga mereka dapat menikmati mandi di beberapa kolam renang buatan yang tersedia sebagai salah satu fasilitas rekreasi.

 

Potensi Wilayah

Kapanewon Srandakan telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Kapanewon Pusat Pertumbuhan Ekonomi. Adapun potensi yang ada di Wilyah Kapanewon Srandakan antara lain :

  1. Letak wilayah cukup strategis karena terdapat jalur yang menghubungkan Yogjakarta – Kabupaten Bantul – Kulon Progo dan Kota-kota di wilayah Jawa Tengah melalui Jalur Lintas Selatan.
  2. SDM cukup memadai
  3. Terdapat Industri Rumah Tangga :
    1. Industri tahu
    2. Industri Bakmi
    3. Industri meubel kayu
    4. Industri makanan kecil
    5. Industri Kerajinan
  4. Obyek Wisata :
    1. Pantai
    2. Kuliner Ikan Laut dan Mie Srandakan
    3. Desa Wisata
  5. Lahan pertanian
    1. Irigasi
    2. Irigasi
    3. Tadah hujan
  6. Komitmen yang kuat dari masyarakat untuk membangun wilayah
  7. Kelompok-kelompok seni :
    1. Karawitan
    2. Mocopatan
    3. Reog
    4. Jathilan
    5. Kethoprak
    6. Hadrah
    7. Tembang kenangan
  8. Semangat kebersamaan dan kegotongroyongan yang kuat.