Merti Dusun Ngarak Pusaka Padukuhan Prokerten

Padukuhan Prokerten, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan mengadakan kegiatan Merti Dusun dan Ngarak Pusaka bertempat di Balai Pertemuan Satriya Prokerten, Minggu siang (10/11/2024). Hadir dalam acara ini Kepala Seksi Seni Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul Bagus Susilo, S.E, Kepala Jawatan Sosial Srandakan Suparini, S. E., Lurah Trimurti Agus Purwaka, S.T., Babinsa, Tokoh Masyarakat, Kaum Rois, Anggota Mocopat Prokerten dan Anggota Bergodo Prokerten. 


Sebelum Merdeka tahun 1945 Pedukuhan Prokerten bernama Nompokerten. Diambil dari nama seorang tokoh pendatang yaitu Kyai Nompokerti dan Nyai Nompokerti yang dikenal suka menolong orang tanpa pamrih. Sekarang makamnya di Prokerten dan meninggalkan pusaka berupa tombak yang diberi nama tombak Nompokerto. Tombak ini setahun sekali dikirabkan keliling padukuhan. 
Sebagai Dukuh sebelum merdeka sampai sekarang berturut-turut sebagai berikut :
1. Somadiharjo, sebelum merdeka – 1961
2. Karto Pertomo, 1961 – 1990
3. Susanto Suryo Nugroho, 1991 – sekarang
Padukuhan Prokerten membawahi 9 (Sembilan) kampung yang kecil-kecil yaitu : Nompokerten, Gambrengan, Talkondo, Sogaten, Turi, Jumbleng, Gesikan, Jetis dan Joho. Seiring dengan perkembangan zaman dari 9 (Sembilan) kampung yang ada tinggal 4 (empat) yang masih ada yaitu : Nompokerten, Sogaten, Joho dan Gambrengan.
Ditahun 1944 ada musyawarah warga dan mengambil kesepakatan bahwa untuk memudahkan penyebutan  nama pedukuhan dirubahlah nama Padukuhan Nompokerten menjadi Padukuhan Prokerten. 


Merti Dusun di tahun 2024 ini mengambil tema Gumregah Nyawiji Migunani. Harapannya dengan semangat bersatu akan membawa keadaan masyarakat lebih baik dan lebih sejahtera. (sri)