Pengajian Putaran Terakhir Lintas Sektor Bulan Ramadhan 1446 H dilaksanaKan di Aula Kapanewon Srandakan Jumat (21/3/2025).
Menghadirkan ustad Agus Budiantara dari Bambanglipuro. Mengambil tema “Enam Perkara Perusak Amal”.
Adapun perkara yang bisa merusak amal yaitu :
1. Sibuk dengan aib orang lain, sehingga lupa pada aib sendiri;
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya Sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain “ (QS. Al-Hujurat : 12).
“Barang siapa menutupi aib seorang, Alloh akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat ”, (HR. Muslim No. 2699)
2. Hati yang keras;
Penyebab kerasnya hati adalah terlalu banyak makan, terlalu banyak tidur dan terlalu banyak bicara.
Ciri-ciri hati yang telah mengeras antara lain :
- Kalian mengenal Alloh SWT, namun kalian tidak menunaikan hak-Nya;
- Kalian membaca Al Qur’an, namun kalian tidak mengamalkan kandungannya;
- Kalian mengatakan rindu dengan surga, namun kalian meninggalkan amal soleh untuk menggapainya;
- Kalian mengatakan bahwa kematian adalah sebuah kepastian, namun kalian tidak mempersiapkan diri untuk menyambutnya.
- Kalian telah merasakan nikmat Alloh SWT, namun kalian tidak menunaikan rasa syukur kepada-Nya.
3. Cinta terhadap dunia yang berlebihan;
Merasa hidupnya hanya di dunia saja, maka segala aktifitasnya tertuju pada kenikmatan dunia sehingga lupa akan hari esok di akherat.
4. Sedikit rasa malunya;
Jika seseorang telah kehilangan rasa malu, maka akan melakukan apa saja tanpa takut dosa.
5. Panjang angan-angan;
Merasa hidupnya masih lama didunia, sehingga enggan bertaubat.
6. Kezhaliman yang tak pernah berhenti.
Perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya. Jika tidak segera bertaubat dan berhenti, maka sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut.
“Ajal tidak menunggu tobat, jangan menunda-nunda berbuat kebaikan. Ingat 1 hari di akherat sama dengan 1000 tahun di dunia. Jadi jangan sia-siakan hidup di dunia, fokus beribadah kepada Alloh SWT untuk kehidupan akherat yang kekal”, pesan Ustad. (sri)